Ketahuilah takabur
itu termasuk perkara merusak. Mengobati takabur merupakan fardhu ain. Diantara caranya
yaitu mencabut akarnya dan membabat dahan-dahannya, dengan menyadari keadaan
dirinya dan mengetahui Rabb-nya. Siapa yang mengetahui keadaan dirinya dengan
sebenar-benarnya, tentu dia akan tahu bahwa sebenarnya dia adalah orang yang
sangat hina. Dia cukup melihat asal muasal keberadaannya, yaitu dari tanah,
kemudian setetes air mani yang keluar dari tempat keluarnya kencing, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, lalu dia pun mulai menampakkan
sedikit bentuknya, yang sebelumnya berasal dari beda mati yang tidak bisa
mendengar dan tidak bisa melihat, tidak bisa merasa dan bergerak-gerak. Dia mulai
dari sebuah kematian sebelum hidup, dari keadaan lemah sebelum menjadi kuat,
dari keadaan miskin sebelum menjadi kaya. Allah telah mengisyaratkan hal ini
dalam firman-Nya :
“Dari apakah Allah
menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.”
(Abasa : 17-18)
Kemudian Allah mengujinya ,
“Kemudian Dia memudahkan
jalannya.” (Abasa : 20)
“Karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat.” (Al-Insan : 2)
Allah menghidupkannya setelah mati, membaguskan
rupanya, mengeluarkannya ke dunia, membuatnya kenyang karena makanan dan air,
memberinya pakaian, menuntun dan menguatkannya. Begitulah asal-usulnya. Lalu karena
apa dia menyombongkan diri dan berlaku congkak?(Minhajul Qashidin : 287-288, Ibnu Qudamah, Pustaka Al-Kaustar, 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar