Selasa, 19 September 2017

Bentuk Kedurhakaan kepada kedua Orang Tua :




Membuat keduanya menangis dan bersedih dan itu dengan cara apapun, baik perkataan maupun perbuatan.
Membentak keduanya, dan itu dengan cara mengeraskan suara dan berkata-kata dengan kasar kepada keduanya.
Berkata-kata dengan “ah” da kesal terhadap perintah keduanya.
Bermuka masam dan megerutkan dahi di hadapan keduanya.
Memandang kedua orang tua dengan pandangan penghinaan.
Memerintah keduanya.
Mencela makanan yang disiapkan ibu.
Tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah.
Memalingkan wajah dari keduanya, ketika keduanya berbicara.
Kurang menghargai pendapatnya.
Tidak meminta izin ketika menemui keduanya.
Memunculkan berbagai problem dihadapan keduanya.
Mencela kedua orang tua dihadapan banyak orang, dan membicarakan aib keduanya.
Mencaci maki dan mengutuk keduanya.
Mencemarkan nama baik kedua orang tua.
Membebani keduanya dengan banyak tuntutan.
Mendahulukan kepatuhan terhadap istri daripada kepatuhan kepada kedua orang tua.
Menjauhi keduanya pada saat membutuhkan atau pada masa tuanya.
Berlepas diri dari keduanya malu menyebut dna dinasabkan kepada keduanya.
Melampaui batas keduanya dengan memukul.
Menitipkan mereka dipanti jompo.
Meninggalkan keduanya, tidak berbakti dan tidak menasehati keduannya ketika keduanya melakukan perbuatan maksiat.
Bakhil dan kikir kepada keduanya.
Mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah diberikan kepada kedua orang tua.
Mencuri dari kedua orang tua.
Mengeluh dan menampakkan kesakitan di hadapan keduanya.
Berharap agar keduanya segera meninggal.
Membunuh keduanya dan melepaskan diri dari keduanya.
(Ibrahim bin Abdullah al-Hazimi, Balasan sesuai dengan perbuatan, Pustaka at-Tazkia, 2013 : 10-12)

Senin, 18 September 2017

Pentingnya Memanfaatkan Waktu



Waktu merupakan kehidupan dan modal anda. Dengan kata lain waktu adalah usia anda. Karenannya hindari menyia-nyiakan waktu tanpa memanfaatkannya dengan ibadah walau sedetik pun. Jika anda melihat orang yang membakar sejumlah uang setiap hari, anda tentu menganggapnya bodoh dan sepatutnya dilarang menggunakan uang tersebut. Orang yang menyia-nyiakan sebagian besar umurnya dengan melakukan hal-hal tidak bermanfaat lebih bodoh lagi dari orang yang membakar uangnya sendiri. Sebab, uang bisa diganti atau dicari lagi. Sedangkan umur yang telah lewat tak mungkin kembali. Benarlah ungkapan penyair berikut :
Hari kemarin yang baru saja lewat
Tak bisa dikembalikan oleh ahli zaman
Seorang mukmin sejati mengetahui bahwa ia selalu bergulat dan bergelut dengan waktu. Setiap waktu yang lewat dan tidak dimanfaatkanya dengan berbuat baik, maka ia akan merasa merugi. Abdullah bin mas’ud R.a berkata,”tak ada sesuatu yang saya sesali melebihi penyesalanku terhadap hari di mana matahari terbit dan ajalku semakin dekat tetapi amalku tidak bertambah.”
(Muhammad bin Ibraim An-Nu’aim, Manajemen Umur Resep sunnah menambah pahala dan usia, Pustaka At-Tazkia. 2005 : 184-185)