Senin, 28 Agustus 2017

Mengobati Takabur



Ketahuilah takabur itu termasuk perkara merusak. Mengobati takabur merupakan fardhu ain. Diantara caranya yaitu mencabut akarnya dan membabat dahan-dahannya, dengan menyadari keadaan dirinya dan mengetahui Rabb-nya. Siapa yang mengetahui keadaan dirinya dengan sebenar-benarnya, tentu dia akan tahu bahwa sebenarnya dia adalah orang yang sangat hina. Dia cukup melihat asal muasal keberadaannya, yaitu dari tanah, kemudian setetes air mani yang keluar dari tempat keluarnya kencing, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, lalu dia pun mulai menampakkan sedikit bentuknya, yang sebelumnya berasal dari beda mati yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat, tidak bisa merasa dan bergerak-gerak. Dia mulai dari sebuah kematian sebelum hidup, dari keadaan lemah sebelum menjadi kuat, dari keadaan miskin sebelum menjadi kaya. Allah telah mengisyaratkan hal ini dalam firman-Nya :

“Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.” (Abasa : 17-18)

Kemudian Allah mengujinya ,

“Kemudian Dia memudahkan jalannya.” (Abasa : 20)

“Karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Insan : 2)
Allah menghidupkannya setelah mati, membaguskan rupanya, mengeluarkannya ke dunia, membuatnya kenyang karena makanan dan air, memberinya pakaian, menuntun dan menguatkannya. Begitulah asal-usulnya. Lalu karena apa dia menyombongkan diri dan berlaku congkak?
(Minhajul Qashidin : 287-288, Ibnu Qudamah, Pustaka Al-Kaustar, 2016)